Kamu
Kamu adalah bara.
Nyala apimu begitu besar,
Hatiku sampai terbakar.
Kamu adalah samudera.
Tak peduli seberapa luas,
Akan menjadi tempatku menjelajah.
Kamu adalah rintik hujan.
Mencoba masuk dari jendela kamarku,
Titik airmu sentuh pipiku.
Kamu adalah angin nakal.
Membuat rambutku berantakan,
Tapi selalu aku rindukan.
Kamu adalah malam.
Gelapmu membuat bintang bersinar,
Membunuh lelahku seharian.
Kamu adalah puisi.
Yang selalu aku tulis,
Namun tidak pernah kamu baca.
Kamu adalah buku.
Selalu aku baca berulang,
Namun tak pernah bersuara.
Kamu adalah lelaki.
Yang tak pernah ku miliki,
Namun sanggup mematahkan hati.
Iya.
Nyala apimu begitu besar,
Hatiku sampai terbakar.
Kamu adalah samudera.
Tak peduli seberapa luas,
Akan menjadi tempatku menjelajah.
Kamu adalah rintik hujan.
Mencoba masuk dari jendela kamarku,
Titik airmu sentuh pipiku.
Kamu adalah angin nakal.
Membuat rambutku berantakan,
Tapi selalu aku rindukan.
Kamu adalah malam.
Gelapmu membuat bintang bersinar,
Membunuh lelahku seharian.
Kamu adalah puisi.
Yang selalu aku tulis,
Namun tidak pernah kamu baca.
Kamu adalah buku.
Selalu aku baca berulang,
Namun tak pernah bersuara.
Kamu adalah lelaki.
Yang tak pernah ku miliki,
Namun sanggup mematahkan hati.
Iya.
Komentar
Posting Komentar